Desa Nglebo

Sejarah Desa NGlebo

                   Menurut sumber cerita dari para sesepuh desa, diketahui bahwa terbentuk desa Nglebo berasal  dari riwayat sepasang suami istri (Mbah Dempel) yang berkelana dari Ponorogo. Pada suatu saat karena merasa kelelahan mereka beristirahat, hingga tertidur di suatu lembah dibawah kayu besar (kayu salam/chalam). Karena tanahnya yang subur (tanahnya mengandung lebo), akhirnya mereka memutuskan untuk tinggal di daerah tersebut. Lambat laun secara turun menurun penghuninya semakin bertambah diikuti dengan pembukaan lahan pertanian yang semakin luas. Maka timbullah keinginan untuk membentuk suatu perkampungan dengan istilah Karang Tanah Lebo, dengan wilayah yang terbagi menjadi beberapa lingkungan, diantaranya :

Seiring berjalannya waktu dan berkembangnya jaman, maka terbentuklah suatu desa yang namanya sebagian diambil dari latar belakang sejarah (Karang Tanah Lebo) yaitu Desa Nglebo, yang terdiri 2 (dua ) dusun :

1. Dusun Tawang
2. Dusun Salam

Dengan terbitnya Peraturan Bupati Trenggalek Nomor 33 Tahun 2007 tentang Organisasi Pemerintah Desa serta Peraturan Desa Nglebo Nomor 2 Tahun 2007 tentang Pemekaran Dusun yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Desa Nglebo Nomor 1 Tahun 2008 tentang Organisasi Pemerintah Desa ( Berita Daerah Kabupaten Trenggalek Tahun 2008 Nomor 24), maka pada tahun 2008 dilaksanakan pemekaran dusun dari 2 (dua) menjadi 4 (empat) dusun, yaitu :

1. Dusun Jajar
2. Dusun Tawang
3. Dusun Salam
4. Dusun Mojo

Daftar nama-nama Kepala Desa Nglebo :

1.  Singorono

2.  Singodikromo

3.  Modjolesono

4.  Djojolesono

5.  Djojodarmo

6.  Djodarmo

7.  Warsomedjo

8.  Surat

9.  Soredjo

10. Djojontani

11.Toredjo

12. Wongsoredjo ( 1946 - 1990 )

13.Tukiyo (1990 - 1997 )

14. Nurwahyudi (1998 - 2013)

15. Suparngun ( 203 - 2016)

16. Supriyanto ( 2017 sampai sekarang )

Berdasarkan riwayat tersebut maka dikenal maka  daerah ini dikenal dengan Desa Nglebo Sampai sekarang